18 July 2017

6 Cara Efektif Menyelesaikan Elemen Penilaian Dalam Akreditasi Puskesmas


6 Cara Efektif  Menyelesaikan Elemen Penilaian Dalam Akreditasi Puskesmas

Seperti kita ketahui bahwa dalam elemen penilaian ( EP ) akreditasi puskesmas terdapat total  776 EP  seperti terlampir dibawah ini :

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN       BAB I,II,III              10 STANDAR, 212 EP
UKM                                                              BAB IV,V,VI            11 STANDAR, 183 EP
UKP                                                               BAB VII,VIII,IX 21 STANDAR, 381 EP
JUMLAH                                                       9 BAB                     42 STANDAR, 776 EP

Nah, dari 776 Elemen penilaian yang ada tentunya tidak semuanya dapat di selesaikan dengan mudah. Setidaknya ada elemen penilaian yang membutuhkan diskusi panjang dalam menyelesaikannya. Dibawah ini beberapa cara efektif dalam menyelesaikan apa yang di minta oleh Elemen Penilaian .

1. Baca dahulu dengan teliti standar, kriteria serta pokok pikiran dari kriteria tersebut.

2. Pokok pikiran yang tertera dalam sebuah kriteria menunjukkan inti penilaian dari kriteria tersebut.

3. Setelah memahami pokok pikiran dari kriteria, lanjutkan ke elemen penilaian yang dipersyaratkan dalam satu kriteria.

4. Tiap-tiap elemen penilaian mempunyai dokumen telusur dan sasaran telusur yang mengacu pada pokok pikiran kriteria.

5. Untuk dokumen yang diminta sebaiknya disiapkan setelah proses dijalankan.

6. Yang terpenting adalah proses nya di jalankan sehingga ketika di telusur dapat tersinergi antara dokumen dan prosesnya.

Demikian mudah-mudahan dapat membantu teman – teman dalam menyelesaikan elemen penilaian yang ada. Bila ada hal – hal yang ingin di diskusikan silahkan hubungi saya di halaman kontak ini.

Sumber: akreditasipuskesmas org

3 Prinsip Dalam Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas

Apa itu dokumen akreditasi ? adalah Semua dokumen yang harus disiapkan dalam pelaksanaan akreditasi.

Dalam akreditasi puskesmas tentunya tidak terlepas dari adanya dokumen yang harus disiapkan. Secara total  terdapat 776 elemen penilaian yang perlu diselesaikan baik itu dokumennya dan proses telusurnya. Tanpa adanya dokumen yang disiapkan maka akreditasi puskesmas tidak dapat dinilai secara keseluruhan. Maka ada 3 prinsip dasar dalam penyusunan dokumen akreditasi puskemas yaitu :

1. Kerjakan apa yang di tulis. Tugas-tugas yang dilakukan di puskesmas tentunya harus dikerjakan sepenuh hati sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Dikerjakan secara maksimal dan sempurna. Sebelum mengerjakan pekerjaan tersebut sudah tentu ada perencanaan. Nah dari apa yang di rencanakan ini hendaknya dikerjakan sesuai dengan apa yang sudah di tulis dan di catat.

2. Tulis apa yang dikerjakan. Setelah mengerjakan tugas-tugas tersebut hendaknya di catat, di arsipkan sehingga terdokumentasi dengan baik. Sehingga ketika di telusur bukti dokumennya terarsipkan dengan baik.

3. Bisa dibuktikan serta dapat ditelusur dengan buktinya. Ini adalah kombinasi dari 2 poin di atas serta dapat dibuktikan sampai pada telusur paling akhir.

Demikian prinsip-prinsip dasar dalam penyusunan dokumen akreditasi puskesmas.

Sumber: akreditasipuskesmas org

Panduan Lengkap Cara Pembuatan SOP Dalam Akreditasi Puskesmas

Panduan Lengkap Cara Pembuatan SOP Dalam Akreditasi Puskesmas
Dalam pelaksanaan implementasi akreditasi puskesmas kita tidak akan lepas dari yang nama nya SOP yang singkatan dari standar operasional prosedur. SOP ini menjadi panduan dalam berbagai kegiatan dalam akreditasi puskesmas. Tanpa adanya SOP akreditasi puskesmas di anggap belum berjalan sesuai dengan rel yang ada.
Disamping itu adanya dokumen SOP juga menjadi elemen penilaian untuk akreditasi puskesmas. Nah di bawah ini saya lampirkan panduan lengkap pembuatan SOP sehingga dapat di implementasikan dalam pembuatan dokumen akreditasi puskesmas. Kita mulai dari :
  • Pengertian SOP :
  1. SOP adalah Serangkaian instruksi tertulis yg dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan dimana dan oleh siapa dilakukan . (Permenpan No. 035 tahun 2012).
  2. Istilah yg digunakan pada Pedoman Akrediatsi FKTP adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai Permenpan No. 35 tahun 2012
  • Tujuan SOP :
  1. Agar proses kerja rutin terlaksana efisien, efektif, konsisten & aman
  2. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yg berlaku.
  • Manfaat :
  1. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
  2. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
  3. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya ( SOP pemberian informasi, SOP pemasangan infus, SOP pemindahan pasien, dll)
KOP SOP

Komponen SOP

Syarat penyusunan SOP :
  1. SOP ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan/unit kerja tersebut.
  2. Merupakan flow charting dari suatu kegiatan.
  3. Harus jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan dan mengapa.
  4. Jangan menggunakan kalimat majemuk. Subyek, predikat, objek harus jelas.
  5. Menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana, bahasa mudah dikenali.
  6. Jelas, ringkas, mudah dilaksanakan.
Demikian penjelasan tentang cara pembuatan SOP. Ingat bahwa masing-masing SOP pada tiap-tiap puskesmas berbeda kecuali SOP teknis. Misal SOP cara penyuntikan, pasti di setiap puskesmas sama. Tetapi SOP yang berkaitan dengan lintas sektor atau sasaran akan berbeda-beda. Jadi jangan asal mencontek SOP yang sudah ada. Esensi dari SOP adalah pekerjaan kita sesuai panduan dan kita ikuti panduan tersebut.
Sumber: akreditasipuskesmas org

12 June 2017

KLB Diare Desa Ciberung, Diduga setelah Mengkonsumsi SOP Buah

Minggu, 11 Juni 2017 telah terjadi musibah yang menimpa lebih dari 30an warga masyarakat Desa Ciberung, Kec. Ajibarang, Kab. Banyumas yang mengalami diare akibat keracunan makanan.

Keracunan terjadi setelah mereka mengkonsumsi makanan buka bersama yang diduga dari SOP Buah. Akibat dari keracunan tersebut adalah pusing, mual, demam dan diare.

Tenaga kesehatan Puskesmas I Ajibarang tanggap dan membantu pemeriksaan kesehatan bagi warga yang mengalami keracunan. Korban keracunan dibawa ke IGD RSUD Ajibarang.

Berikut adalah daftar sementara warga yang mengalami keracunan:
Andi kuntoro 36 tahun
Turah  54 tahun
Rahayu 65 tahun
Sigit priyanto 39 tahun
Meike rahmawati 31 tahun
Kanza radela jasmin 5 tahun
Wadmirah 60 tahun
Sukini 49 tahun
Supriyatin 43 tahun
Wasiyati 44 tahun
Sumirah 77 tahun
Merlita 3 tahun
Yudha 9 tahun
Wahijah 43 tahun
Wuryani 44 tahun
Nurul yuliatun 24 tahun
Sawiyati 54 tahun
Wowo yulianto 37 tahun
Muji rahayu 39 tahun
Rinto saputro 35 tahun
Darsini 43 tahun
Juwariyah 56 tahun

Semoga warga yang mengalami keracunan akibat mengkonsumsi sop buah tersebut, segera diberi kesehatan, amin. Dan semoga dengan adanya kejadian ini membuat kita lebih berhati-hati dalam membuat dan mengkonsumsi makanan. Pastikanlah makanan yang kita konsumsi adalah higienis, sehat dan tentunya halal.

Sumber: WA Group Puskesmas I Ajibarang

Deteksi Dini Penyakit Kronis Menggunakan Aplikasi Android

Untuk mendeteksi penyakit kronis berbahaya secara dini, saat ini masyarakat bisa menggunakan aplikasi handphone berbasis Android. Pasalnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan resmi meluncurkan fitur layanan skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile.

Aplikasi berbasis Android ini bisa didownload di Playstore. Aplikasi ini ditujukan untuk mendeteksi dini empat penyakit kronis yang bisa mengakibatkan komplikasi. Di antaranya yaitu penyakit diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner. Gejala beberapa penyakit kronis ini sering diabaikan masyarakat Indonesia.

Pada  fase awal, umumnya seseorang tidak merasa terganggu oleh gejala yang ditimbulkan. Kebanyakan masyarakat baru sadar mereka mengidap penyakit tersebut ketika sudah mencapai fase lanjut.

Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola risiko penyakit-penyakit kronis tersebut sejak dini, BPJS Kesehatan pun meluncurkan layanan mobile skrining.

Jika sebelumnya peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) hanya dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual di Kantor BPJS Kesehatan, sekarang peserta bisa melihat potensi risiko kesehatannya cukup dengan melakukan skrining yang bisa diakses via handphone smartphone.

Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store. Kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan. Setelah terdaftar dan mengklik tombol Log In, peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan.

Kemudian, peserta akan diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta, dan pola makan peserta.

Apabila semua pertanyaan tersebut telah dijawab, maka peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada saat itu pula. Jika peserta memiliki risiko rendah, maka mereka akan disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit setiap hari.

Namun apabila dari hasil skrining, peserta terdeteksi memiliki potensi sedang atau tinggi diabetes melitus, maka peserta akan memperoleh nomor legalisasi atau nomor skrining sekunder dan akan diarahkan untuk mengunjungi FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) tempatnya terdaftar.

Dengan diluncurkannya fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile, diharapkan peserta JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya.

Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan. Sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun. Efek jangka panjangnya adalah menurunnya pembiayaan keempat penyakit kronis tersebut. Sehingga program JKN-KIS dapat terus berjalan memberikan manfaat kepada para peserta yang membutuhkan.

Bagi peserta BPJS Kesehatan yang tidak memiliki HP Android, maka bisa cek manual di kantor Cabang BPJS Kesehatan.

Fitur Aplikasi Mobile Skrining
Pengembangan aplikasi BPJS Kesehatan Mobile merupakan wujud nyata dari komitmen BPJS Kesehatan dalam memberikan kemudahan akses dan pelayanan yang optimal bagi peserta. Melalui aplikasi ini, peserta dapat mengakses beragam informasi terkait program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan secara cepat dan mudah, dimanapun dan kapanpun.

Beragam fitur yang dapat dipergunakan oleh peserta antara lain:
Info BPJS, menampilkan informasi seputar BPJS Kesehatan
Peserta, mencari data kepesertaan melalui nomor kartu, NIK atau No Kartu Keluarga
Lokasi, mencari dan menampilkan peta lokasi fasilitas kesehatan berdasarkan cabang dan lokasi terdekatnya
Tagihan, mencari informasi mengenai tagihan peserta
Cek VA, mencari No Virtual Account peserta berdasarkan NIK

Download Aplikasi
Aplikasi mobile skrining dapat di download di google play store. Untuk mendownload aplikasi mobile skrining BPJS, silakan klik link berikut ini: https://play.google.com/store/apps/details?id=app.bpjs.mobile&hl=en


Sumber:
Detik health dengan perubahan
Google Play Store