12 June 2017

KLB Diare Desa Ciberung, Diduga setelah Mengkonsumsi SOP Buah

Minggu, 11 Juni 2017 telah terjadi musibah yang menimpa lebih dari 30an warga masyarakat Desa Ciberung, Kec. Ajibarang, Kab. Banyumas yang mengalami diare akibat keracunan makanan.

Keracunan terjadi setelah mereka mengkonsumsi makanan buka bersama yang diduga dari SOP Buah. Akibat dari keracunan tersebut adalah pusing, mual, demam dan diare.

Tenaga kesehatan Puskesmas I Ajibarang tanggap dan membantu pemeriksaan kesehatan bagi warga yang mengalami keracunan. Korban keracunan dibawa ke IGD RSUD Ajibarang.

Berikut adalah daftar sementara warga yang mengalami keracunan:
Andi kuntoro 36 tahun
Turah  54 tahun
Rahayu 65 tahun
Sigit priyanto 39 tahun
Meike rahmawati 31 tahun
Kanza radela jasmin 5 tahun
Wadmirah 60 tahun
Sukini 49 tahun
Supriyatin 43 tahun
Wasiyati 44 tahun
Sumirah 77 tahun
Merlita 3 tahun
Yudha 9 tahun
Wahijah 43 tahun
Wuryani 44 tahun
Nurul yuliatun 24 tahun
Sawiyati 54 tahun
Wowo yulianto 37 tahun
Muji rahayu 39 tahun
Rinto saputro 35 tahun
Darsini 43 tahun
Juwariyah 56 tahun

Semoga warga yang mengalami keracunan akibat mengkonsumsi sop buah tersebut, segera diberi kesehatan, amin. Dan semoga dengan adanya kejadian ini membuat kita lebih berhati-hati dalam membuat dan mengkonsumsi makanan. Pastikanlah makanan yang kita konsumsi adalah higienis, sehat dan tentunya halal.

Sumber: WA Group Puskesmas I Ajibarang

Deteksi Dini Penyakit Kronis Menggunakan Aplikasi Android

Untuk mendeteksi penyakit kronis berbahaya secara dini, saat ini masyarakat bisa menggunakan aplikasi handphone berbasis Android. Pasalnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan resmi meluncurkan fitur layanan skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile.

Aplikasi berbasis Android ini bisa didownload di Playstore. Aplikasi ini ditujukan untuk mendeteksi dini empat penyakit kronis yang bisa mengakibatkan komplikasi. Di antaranya yaitu penyakit diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner. Gejala beberapa penyakit kronis ini sering diabaikan masyarakat Indonesia.

Pada  fase awal, umumnya seseorang tidak merasa terganggu oleh gejala yang ditimbulkan. Kebanyakan masyarakat baru sadar mereka mengidap penyakit tersebut ketika sudah mencapai fase lanjut.

Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola risiko penyakit-penyakit kronis tersebut sejak dini, BPJS Kesehatan pun meluncurkan layanan mobile skrining.

Jika sebelumnya peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) hanya dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual di Kantor BPJS Kesehatan, sekarang peserta bisa melihat potensi risiko kesehatannya cukup dengan melakukan skrining yang bisa diakses via handphone smartphone.

Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store. Kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan. Setelah terdaftar dan mengklik tombol Log In, peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan.

Kemudian, peserta akan diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta, dan pola makan peserta.

Apabila semua pertanyaan tersebut telah dijawab, maka peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada saat itu pula. Jika peserta memiliki risiko rendah, maka mereka akan disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit setiap hari.

Namun apabila dari hasil skrining, peserta terdeteksi memiliki potensi sedang atau tinggi diabetes melitus, maka peserta akan memperoleh nomor legalisasi atau nomor skrining sekunder dan akan diarahkan untuk mengunjungi FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) tempatnya terdaftar.

Dengan diluncurkannya fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile, diharapkan peserta JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya.

Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan. Sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun. Efek jangka panjangnya adalah menurunnya pembiayaan keempat penyakit kronis tersebut. Sehingga program JKN-KIS dapat terus berjalan memberikan manfaat kepada para peserta yang membutuhkan.

Bagi peserta BPJS Kesehatan yang tidak memiliki HP Android, maka bisa cek manual di kantor Cabang BPJS Kesehatan.

Fitur Aplikasi Mobile Skrining
Pengembangan aplikasi BPJS Kesehatan Mobile merupakan wujud nyata dari komitmen BPJS Kesehatan dalam memberikan kemudahan akses dan pelayanan yang optimal bagi peserta. Melalui aplikasi ini, peserta dapat mengakses beragam informasi terkait program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan secara cepat dan mudah, dimanapun dan kapanpun.

Beragam fitur yang dapat dipergunakan oleh peserta antara lain:
Info BPJS, menampilkan informasi seputar BPJS Kesehatan
Peserta, mencari data kepesertaan melalui nomor kartu, NIK atau No Kartu Keluarga
Lokasi, mencari dan menampilkan peta lokasi fasilitas kesehatan berdasarkan cabang dan lokasi terdekatnya
Tagihan, mencari informasi mengenai tagihan peserta
Cek VA, mencari No Virtual Account peserta berdasarkan NIK

Download Aplikasi
Aplikasi mobile skrining dapat di download di google play store. Untuk mendownload aplikasi mobile skrining BPJS, silakan klik link berikut ini: https://play.google.com/store/apps/details?id=app.bpjs.mobile&hl=en


Sumber:
Detik health dengan perubahan
Google Play Store

11 June 2017

Kemenkes Utamakan Kesehatan Pemudik Lebaran 2017


Jelang mudik Lebaran 2017 ini, Kementerian Kesehatan RI lebih fokus pada kesehatan pemudik saat melakukan perjalanan mudik 2017. Fokus utama ada pada pelayanan kesehatan dan pencegahan.

Pelayanan kesehatan yang dilakukan meliputi layanan emergency 119, dan koordinasi pos pelayanan kesehatan di sepanjang jalur mudik oleh Dinkes Provinsi dan kabupaten/kota.

Sementara untuk pencegahan meliputi pemeriksaan kesehatan pengemudi, yakni dengan menilai status kesehatan dan kelayakan pengemudi. Juga promosi kesehatan berupa pesan, imbauan, dan peringatan dalam bentuk banner, spanduk, poster, flayer, dan leaflet.

Menjelang mudik tahun ini ada 15 provinsi yang menjadi prioritas pemantauan, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Dari 15 Provinsi, terdapat 3722 Pos Layanan Kesehatan yang terdiri dari 913 Pos Kesehatan, 2228 Puskesmas, 374 rumah sakit, dan 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Selain itu, juga terdapat 3826 Pos Kesehatan di Jalur Mudik yang meliputi 3141 pos kesehatan dari Dinkes, 207 pos kesehatan dari KKP, 374 rumah sakit rujukan, dan layanan emergency sekitar 104 Public Safety Center (PSC).

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi

Sumber:
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20170609/2721264/kemenkes-utamakan-kesehatan-pemudik-lebaran-2017/

09 June 2017

Kenapa Gigi Sering Kropos?

Penyebab utama gigi kropos adalah kurangnya asupan kalsium dan mineral, karenanya banyak terjadi di negara dengan kejadian kekurangan gizi yang tinggi. Sebagian orang menyangka karena kuman atau bakteri yang menginfeksi mulut dan gigi, tetapi kekurangan kalsium dan mineral adalah penyebab utamanya. Karenanya kita bisa mendapati ibu hamil yang kekurangan gizi, terutama asupan kalsium, beberapa giginya kropos dan tanggal karena kekurangan kalsium, dimana kalsiumnya terambil oleh janin sedangkan asupan kalsium kurang ketika hamil.
Selain itu gigi mudah kropos juga bisa karena faktor keturunan. Jika ibunya mudah kropos giginya, bisa jadi anaknya juga mengalami gigi keropos. gen ibu yang kurang mengandung mineral dan kalsium menurun dan sehingga anak juga kekurangan kalsium.
Sebab lainnya adalah adanya plak yang tidak dibersihkan. Plap adalahtempat berkumpulnya mikroorganisme yang bisa menghasilakn zat yang bersifat asam dan ini bisa mengikis lapisan gigi. Gigi mudah rapuh dan akhirnya kropos
Solusinya jika gigi mudah kropos yaitu:
  • Kontrol rutin ke dokter gigi.
  • Mengontrol plak gigi dengan rutin membersihkannya.
  • Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, bisa juga dengan obat kumur.
  • Jangan sering makan makanan yang bisa menimbulkan plak misalnya karbohidrat pada cemilan yang manis.

Oleh: dr. Raehanul Bahraen (Pengasuh Rubrik Kesehatan konsultasisyariah.com) 

5 Penyakit Yang Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan harus kita waspadai dengan munculnya beberapa penyakit yang sering muncul. Musim hujan yang dingin, banjir, kehujanan dan berbagai macam faktor bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit. Berikut beberapa penyakit yang mungkin sering muncul ketika musim hujan
1.Batuk-Pilek dan influenza
Tidak sedikit yang terkena penyakit ini ketika musim hujan. Bahkan rata-rata sudah pernah terkena penyakit ini ketika musim hujan baik sebentar atau kambuh-kambuhan dalam waktu yang lama. Jika terkena gunakan masker dan banyak minum air putih serta tetap jaga tubuh agar tetap hangat
Segera periksakan: jika demam tubuh sudah sangat tinggi dan batuk-pilek tidak sembuh-sembuh dalam waktu tiga hari lebih walaupun sudah mendapat obat simptomatik seperti paracetamol untuk meredakan demam
2.Penyakit Kulit (herpes, kutu dan jamur)
Penyakit kulit herpes simpleks cukup banyak terjadi ketika musim hujan. Gejalanya lebih ke arah nyeri daripada gatal dan muncul seperti printil-printil dalam ruam kemerahan dalam tubuh. Sedangkan ktut umumnya kutu air pada sela-sela jari tangan atau kaki. Bisa terasa gatal, nyeri dan terkadang berbau serta cukup menganggu. Sedangkan infeksi jamur kulit umumnya terjadi pada lipatan-lipatan tubuh semisal selangkangan dan payudara.
Segera periksakan: semakin awal anda periksakan dan mendapat terapi, semakin baik. Karena perlu didiagnosa dengan tepat apa penyebabnya. Salah memberi terapi salep malah membuat penyakit semakin parah, misalnya memberikan salep antiradang pada penyakit infeksi kulit karena jamur.
3.Diare
Cukup banyak juga yang terkena diare. Karena memang sanitasi ketika musim hujan kurang baik. Patogen penyebab diare mudah menyebar serta disertai penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan.
Segera periksakan: jika diare hebat dan disertai mual-muntah yang sering sehingga mengalami dehidrasi.
4.Demam Berdarah dan Chikungunya
Dua penyakit ini adalah “saudara sepupu” hanya saja demam berdarah lebih bisa menyebabkan kematian. Keduanya disebarkan oleh nyamuk yang memang berkembang biak pedat di saat musim hujan.
Segera periksakan: jika demam tinggi lebih dari tiga hari, muncul bintik-bintik merah serta sendi-sendi sakit.
5.Leptospirosis
Terkenal juga dengan penyakit kencing tikus, karena memang disebabkan oleh bakteri leptospira dengan media penularan melalui tikus. Bakteri mudah berkembang di lingkungan yang kotor dan berlumpur. Bisa jadi air kencing tikus terbawa oleh aliran air ketika musim hujan.
Segera periksakan: jika terasa nyeri hebat di tenggorokan, batuk, nyeri kepala, nyeri pada otot dan mukosa kulit berwarna kuning.
Demikian semoga bermanfaat

By dr. Raehanul Bahraen 

Sumber:
https://konsultasisyariah.com/24250-5-penyakit-yang-sering-muncul-saat-musim-hujan.html

03 June 2017

Mengurangi Resiko Ibu Meninggal saat Hamil, Melahirkan dan Nifas

Oleh Elfiyani, A.Md.Keb.

Baca ya sampai habis, kalau perlu dishare nanti, kalau setuju..

Kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas di Indonesia besar. Tahun 2016 lebih 4000 ibu meninggal. Mungkin termasuk saudari, teman atau tetangga anda salah satunya. Ada?

SALAH PERSEPSI KITA
Selama ini kita berpikir dokter, bidan, dan rumah sakitlah yang harus berjuang keras dan bertanggungjawab untuk menurunkan Angka Kematian Ibu. Dan akhirnya memang demikian...

Tapi setelah usaha keras  oleh semuanya tadi,  kok angka kematian ibu masih saja tinggi. Tidak turun-turun.

Ternyata kita salah persepsi.

Ibu hamil (dan suaminya) beserta keluarganya, adalah manusia dewasa. Bukan anak-anak.

Dokter, Bidan, Kemenkes, Rumah Sakit, juga bukan bapak dan ibunya.

Tugas dokter, bidan, kemenkes, rumah sakit adalah menyediakan fasilitas.

Tetapi tugas ibu, suami dan keluarga adalah yang paling penting. Yaitu...

HAL YANG DAPAT MENCEGAH KEMATIAN IBU HAMIL...
Hal yang dapat mencegah kematian ibu adalah kesadaran Ibu hamil, suami, dan keluarga ibu hamil itu sendiri.
Kesadaran bahwa nasib si ibu hamil ada ditangan mereka sendiri.

PENGETAHUAN
Ibu hamil, suami dan keluarga haruslah sadar (aware) bahwa kehamilan adalah sesuatu yang berisiko. Kehamilan bukanlah peristiwa biasa-biasa saja.
Angka Kematian Ibu Tinggi. 200 dari 100.000 ibu hamil, melahirkan dan nifas akan meninggal.

LANGKAH PRAKTIS: PERHATIAN
Jika anda hamil, istri anda hamil, ada anggota keluarga anda yang hamil. Lakukan langkah ini:
1. Buat BPJS. Ini akan menolong jika ada apa-apa. Dari segi biaya.
2. Kontrol dengan bidan langganan. Sebulan sekali. Jika tak ada dana, kontrol di BPJS.
3. USG dengan SpOG saat 13,20,34 minggu. Jika tak ada dana, ya 20 minggu saja.
4. Cek Lab: Hb, Hbsag, HIV, dan gula darah. Saat hamil 14 minggu. Jika tak ada dana, ke Puskesmas.

BERTANGGUNGJAWABLAH
Ibu hamil bertanggungjawablah pada diri sendiri. Suami bertanggungjawablah pada anak dan istrimu. Keluarga bertanggungjawablah pada anggota keluarga tersayangmu.

Pastikan ibu hamil didekat anda, mendapatkan 4 langkah diatas.

Dan memastikan hal itu, bukan tugas bidan, dokter dan rumah sakit. Itu adalah tugas dan tanggungjawab anda sendiri.


Sumber:
Disampaikan oleh Elfiyani, A.Md.Keb. melalui WA
Sumber Gambar:
https://pixabay.com/en/baby-foot-blanket-newborn-child-1178539/